LIMA CIRI SUAMI YANG BAIK
1. Penuh Semangat
2. Tak Pelit Bilang Cinta
3. Punya Selera Humor
4. Take Care Him Self
5. Bisa Bilang Maaf
6. Bertanggung Jawab
7. Mau Bekerja Sama
8. Satu Visi
9. Romantis
10. Punya Etika
11. Bisa Diandalkan
12. Senang Bermain
13. Calon Ayah Yang Baik
14. Menghargai Privasi
15. Pacar Perhatian
Contoh Proposal Skripsi
HUBUNGAN
ANTARA TINGKAT PARTISIPASI
DALAM AKTIVITAS ORGANISASI KEMAHASISWAAN
DENGAN
SELF EFFICACY MAHASISWA SEMESTER IV-VI
DI SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH AL-QURANIYAH MANNA BENGKULU SELATAN
PROPOSAL SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat penyelesayan
akhir Program Serjana Strata Satu (S1) Dalam Ilmu Tarbiyah pada jurusan
Pendidikan Agama Islam Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al-quraniyah Manna
OLEH
AGUSLAN
Nim : 08.01.0641
Dosen Pembimbing
Drs. H. Abdullah
Munir, M.Pd
JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI
ILMU TARBIYAH (STIT) AL-QURANIYAH
MANNA BENGKULU
SELATAN
2013
HUBUNGAN
ANTARA TINGKAT PARTISIPASI
DALAM AKTIVITAS ORGANISASI
KEMAHASISWAAN DENGAN SELF EFFICACY MAHASISWA SEMESTER IV-VI DI SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH
AL-QURANIYAH MANNA BENGKULU SELATAN
Diajukan oleh : AGUSLAN
NPM : 08.01.0641
A.
Latar
Belakang
Jika
kita mendengar nama
“aktivis mahasiswa” maka
akan terbayang dalam pikiran
kita sekelompok pemuda-pemudi
dengan jas almamater dan
setumpuk pekerjaan organisasi
yang harus mereka
selesaikan disamping tugas-tugas kuliah
mereka yang juga
menumpuk. Aktivitas
keorganisasian mereka yang padat tentunya banyak menyita waktu dan tenaga,
namun nilai
positif pengalaman berorganisasi
yang mereka dapatkan
juga sebanding dengan pengorbanan
mereka. Para aktivis mahasiswa dikenal juga sebagai sosok
mahasiswa yang memiliki keberanian dan kepercayaan diri yang tinggi, dimana
mereka ditempa untuk senantiasa yakin
bahwa mereka mampu melakukan suatu perubahan besar (agent of change).
Keyakinan
diri para aktivis
ini juga dibuktikan
dengan banyak sekali nama-nama
mantan aktivis mahasiswa
yang kemudian sukses
dan menjadi tokoh nasional, seperti Boediman Soejatmiko, Akbar Tanjung,
Yusuf Kalla, Andi Malarangeng, Muhaimin Iskandar, Fahri Hamzah, dan masih
banyak lagi. Mereka semua adalah mantan
aktivis sekaligus mantan
pimpinan organisasi- organisasi kemahasiswaan baik
ekstra maupun intra kampus,
yang semasa kuliah mereka
menghabiskan waktunya dalam
berbagai kegiatan organisasi mahasiswa disamping
aktivitas akademis mereka
yang juga tidak
kalah banyaknya. Kemudian jika
kita kilas balik
pergerakan bangsa Indonesia tentunya kita
pasti ingat bahwa
awal mula kebangkitan
nasional itu diawali dengan berkumpulnya
sekelompok mahasiswa yang
dengan percaya diri membentuk sebuah
organisasi terstruktur yang
bernama Budi Utomo,
yang membuat mereka lebih berani dan percaya diri bergerak dan berkarya.
Dari
fenomena-fenomena diatas dapat
dilihat bagaimana sebuah pengalaman berpartisipasi aktif dalam
organisasi kemahasiswaan memberikan
pengaruh besar bagi peningkatan self efficacy (kepercayaan diri
seseorang untuk mampu melakukan sesuatu).
Sebagaimana diungkapkan Bandura
tahun1997, dalam Alwisol (2004),
efikasi diri dapat
diubah sehingga bisa
ditingkatkan melalui salah satu
kombinasi empat sumber,
yakni pengalaman menguasai sesuatu prestasi (performance
accomplishment) , pengalaman vikarius (vicarius experience), persuasi social (social persuation) , dan
pembangkitan emosi (emotional/phyisiological
state).
Hubungan
antara tingkat partisipasi
aktif dalam organisasi kemahasiswaan dan
peningkatan kepercayaan diri
juga dikuatkan oleh penelitian Rahman
(1996), yang menyatakan
bahwa prestasi belajar
dan kepercayaan diri mahasiswa yang aktif dalam organisasi ekstra kampus
sangat baik. Kemudian dalam
penelitian yang dilakukan
oleh Asmiana (2003), diperoleh hasil bahwa mahasiswa yang aktif dalam organisasi memiliki motif berprestasi lebih
baik dibanding yang tidak aktif dalam organisasi intra maupun ekstra kampus dan
pengalaman organisasi terutama
pengalaman keberhasilan menyelesaikan suatu permasalahan
yang sulit, dapat meningkatkan kepercayaan
diri, motif berprestasi,
dan keluwesan para
anggotanya dalam menghadapi berbagai masalah.
Berpikir edialis dan selalu berusaha untuk
membangun diri serta organisasi merupakan sebuah bentuk pembelajaran yang akan
sangat bermanfaat oleh pelaku akat aktivis mahasisiwa itu. Tingkat keberhasilan yang diperoleh mahasiswa selama mengikuti
proses belajar mengajar atau kuliah sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya dan dilakukan selama periode tertentu yang dapat diukur dengan
menggunakan tes. Prestasi Belajar Mahasiswa ditunjukkan dalam Indeks Prestasi
Kumulatif (IPK). Berdasarkan pra survey yang dilakukan terhadap
beberapa mahasiswa yang aktif di organisasi Ekstra maupun Intra kampus, mereka sangat
berbeda dengan mahasiswa yang tidak mengikuti organisasi ekstar maupun intra,
mahasisiwa yang aktif lebih mendominasi di bidang pergaulan, tata cara bahasa
dan tinglah laku yang memang mereka mendapkanya di pengkaderan organisasi
mereka.
Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah al-quraniyah
Manna Bengkulu Selatan memiliki
banyak sekali organisasi
kemahasiwaan baik itu ekstra maupun intra kampus dengan berbagai macam jenisnya Akan
tetapi, sampai saat ini
masih jarang sekali
ada penelitian yang
membahas tentang hubungan organisasi
kemahasiswaan dengan peningkatan self efficacy mahasiswa, terutama di lingkungan
STIT-Q Manna Bengkulu Selatan.
Dengan adanya Kenyataan ini penulis tertarik
untuk mengadakan penelitian khusus akan hal ini. Oleh karena itu, dalam
penelitian ini akan peneliti fokuskan
pada Masalah ini yang nantinya akan dituangkan kedalam sebuah Skripsi
yang berjudul “HUBUNGAN ANTARA
TINGKAT
PARTISIPASI DALAM AKTIVITAS
ORGANISASI KEMAHASISWAAN DENGAN SELF EFFICACY MAHASISWA SEMESTER IV-VI DI SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH
AL-QURANIYAH MANNA BENGKULU SELATAN”
B.
Rumusan
Massalah
Pengalaman
merupakan sarana terbaik
dalam proses pengembangan mental
dan kepercayaan diri
seorang individu, sehingga banyak pengalaman
akan berdampak positif
bagi peningkat self efficacy sesorang.
Kemudian, organisasi kemahasiswaan
memberikan sarana bagi mahasiswa
untuk mendapatkan pengalaman dan pembelajaran mengenai banyak tugas-tugas
baru. Oleh karena
itu, seharusnya pengalaman
seorang mahasiswa dalam aktivitasnya
di organisasi kemahasiswaan
memberikan kontribusi positif bagi
pengembangan self efficacy mahasiswa yang bersangkutan.
Dari
gambaran
latar belakang di atas, penelitian ini perlu menjawab beberapa pertanyaan
sebagai pertanyaan penelitian. Adapun pertanyaan penelitian yang yang dimaksud
dapat di rincikan pada rumusan masalah berikut:
1. Bagaimana
tingkat partisipasi mahasiswa
dalam organisasi kemahasiswaan di
UPI?
2. Bagaimana self efficacy pada
mahasiswa di UPI?
3. Apakah
terdapat hubungan yang
signifikan antara tingkat
partisipasi mahasiswa dalam aktivitas
organisasi kemahasiswaan dengan self efficacy mahasiswa di STIT
al-Quraniyah Manna Bengkulu Selatan ?
C.
Tujuan
Penelitian
Penelitian
ini dilakukan untuk memenuhi Beberapa tujuan, tujuan yang ingin di capai dari
penelitian yang akan dicantumkan dalam sebuah skrifsi ini adalah:
1.
Mengetahui bagaimana
tingkat partisipasi mahasiswa
dalam aktivitas. organisasi
kemahasiswaan di STIT al-Quraniyah Manna Bengkulu Selatan?
2.
Mengetahui
bagaimana tingkat self efficacy pada mahasiswa di STIT al-Quraniyah
Manna Bengkulu Selatan?
3.
Mengetahui bagaimana
hubungan antara partisipasi
mahasiswa dalam aktivitas organisasi kemahasiswaan dengan self
efficacy pada mahasiswa di STIT
al-Quraniyah Manna Bengkulu Selatan?
D.
Hepotesis
Penelitian
Salah
satu dari ciri penelitian berjenis penelitian kuantitatif adalah kebenaran
hepotesis, yang merupakan dugaan hasil sementara sebelum penelitian dilakukan.
Dugaan hasil berupa positif maupun negatif. Karena jawaban yang diberikan baru
didasarkan pada yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta yang diperoleh
melalui pengamatan data. Pada sebelumnya hepotesis hanya dugaan atau perkirraan
yang belum di uji kebenaranya, hanya untuk membantu pendekatan permasalahan.
E.
Kegunaan
Penelitian
Untuk
membuat sutu penelitian yang fokus pada pokok permasalahan maka disini perlu
dirumuskan apa yang kegunaan atau manfaat penelitian ini, adapun kegunaan dari
penelitian ini adalah :
1.
Mamfaat
Teoritis : Memberi masukan dan memperkaya
konsep keilmuan psikologi terutama mengenai teori self efficacy.
2.
Mamfaat
Praktis :
a. Menjadi dasar bagi pihak kampus STIT-Q untuk
semakin memfasilitasi organisasi kemahasiswaan di STIT-Q.
b. Meningkatkan
antusiasme mahasiswa untuk aktif
dalam berbagai kegiatan
organisasi kemahasiswaan di STIT-Q.
F.
Kajian
pustaka
1.
Pengertian
Organisasi Kemahasiswaan.
Sekelompok mahasiswa yang terdiri
dari 2 orang atau lebih yang membentuk sebuah persatuan dengan manajemen yang
mereka tentukan sendiri.
2.
Pengertian
self efficacy.
self efficacy Bahasa Ingris
yang apabilah di artikan dalam bahasa Indonesia berarti Kemanjuran diri. Akan
tetapi kemanjuran disini di dipinisikan sebagai bentuk kepercayaan diri
seseorang. Dalam penelitian ini kepercayaan diri yang dimaksud adalah
kepercayaan diri dalam ruang lingkup bergaul, memecahkan dan menghadapi sebuah
masalah.
G.
Metode
Penelitian
1.
Rancangan
Penelitian
Penelitian yang dilakukan dalam
penyusunan skripsi ini adalah mengunakan metode pengumpulan data langsung dari
lapangan dan studi kepustakaan. Dalam hal ini leteratur yang dijadikan sebagai
sumber primer penelitian meliputi, populasi dan buku-buku kajian pendidikan
baik yang mengacu pada leteratur pendidikan islam maupun pendidikan umum dan
buku kajian-kajian umum lainya.
2.
Populasi
dan sampel
a.
Populasi
Populasi adalah suatu kumpulan
menyeluruh dari suatu objek yang merupakan perhatian peneliti. Objek dapat
berupa mahluk hidup, benda-benda sytem, prosedur dan lain-lain. Secara sederhana,
populasi dapat diartikan sebagai berikut:
a. Keseluruhan
subjek penelitian.
b. Populasi
adalah kumpulan dari individu dengan kualitas dan ciri-ciri yang ditetapkan.
c. Sejumlah
subjek yang lengkap dan jelas
Dari
penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa populasi adalah keseluruhan objek
penelitian yang terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, gejala, nilai tes, atau
pristiwa sebagai sumber daya yang mewakili karakteristik tertentu dalam suatu
penelitian (Subana, 2000:24)
Jadi
dalam penelitian ini adalah seluruh mahasisiwa semester IV-VI Sekolah Tinggi
Ilmu Tarbiyah al-Quraniyah Manna Bengkulu Selatan yang Aktif sebagai Aktivis
kampus atau yang tergabung didalam organisasi intra maupun ekstra kampus.
b.
Sampel.
Sampel adalah bagian kecil dari
populasi. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah dengan cara Fild Research yaitu pengumpulan data
dari lapangan yang diperoleh melalui observasi lapangan, wawancara langsung,
dukumentasi dan pengisian angket. Untuk menentukan sampel ada beberapa teknik
diantaranya adalah Statified random
sampling, yaitu dengan mengambil sampel secara acak dengan persentase
antara 7% sampai 10%. Dari populasi
penelitian.
Untuk sampel penelitian ini
peneliti akan mengambil seluruh populasi dengan kemungkinan yang tidak dapat
hadir pada sa’at dilakukan berkisar 25%. Dengan demikian sampel pada penelitian
ini adalah seluruh mahasisiwa STIT-Q yang tergabung dalam Organisasi intra dan
ekstra kampus .
3.
Intrumen
Penelitian.
a. Alat
pengumpulan data
Dalam penelitian ini penulis
memiliki beberapa alat atau media untuk mengumpulkan data diantaranya:
1. Observasi
lapangan.
2. Dukumentasi
3. Angket
b. Skoring,Koding
(Untuk Butir Pengumpulan data)
Penentu sekor didalam alat pengumpulan
data seperti observasi,angket dan dukumentasi dilakukan langsung di lapangan
yaitu mahasiswa STIT-Q Semester IV-VI.
c. Jenis
data
Jenis data dalam penelitian ini
dibagi menjadi dua yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Dalam penelitian
ini penulis mengambil data dari cara memperolehnya yaitu data primer dan data
skunder.
1. Data
primer
Data primer adalah data yang
diperoleh langsung dari sumber asinya (tidak melalui media perantara). Data ini
dapat berupa opini subjek secara individual atau kelompok, hasil observasi
terhadap suatu benda (fisik), kejadian atau kegiatan, dan hasil pengujian.
Metode yang digunakan untuk mendapkan data primer yaitu : (1) metode Surve dan
(2) metode observasi.
2. Data
sekunder
Data sekunder adalah data yang
didapat peneliti secara tidak langsung dari objek melaikan melalui media
perantara (diperoleh dari pihak lain perantara). Data sekunder pada umumnya
berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip
(data dukumenter) yang di Publikasikan atau yang tidak dipublikasikan. Sebelum
proses pencarian data sekunder dilakukan, kita perlu melakukan indentifikasi
kebutuhan terlebih dahulu, indentifikasi dapat dilakukan dengan cara membuat
pertayaan-pertanyaan sebagai berikut:
1. Apakah
data sekunder di perlukan dalam penelitian ini atau tidak?
2. Data
sekunder apa yang kita perlukan?
Identifikasi
data sekunder yang kita perlukan akan membantu mempercepat dalam pencarian dan
penghematan waktu serta biaya.
d. Validitas
dan Realibilitas (alat pengumpulan data)
Validitas akan menunjukan kebenaran
pengumpulan data atau data yang dikumpulkan benar-benar ingin diperoleh
peneliti. Validitas pengumpulan data study kepustakaan meliputi dua hal yaitu
kepercayaan dan kepahaman.
4.
Teknik
Pengumpulan data
Untuk mengumpulkan data yang
digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Observasi
Observasi adalah teknik yang
dilakukan dengan pengamatan data terjun langsung ke lapangan tempat penelitian.
b. Dukumentasi.
c. Angket
Angket atau kuesioner adalah intrumen pengumpulan data
yang digunakan dalam teknik komunikasi tidak langsung dengan sumber data.
Artiya responden secara tidak langsung menjawab daptar pertanyaan tertulis
melalui media tertentu (Subana, 2000:30)
5.
Teknik
analisa data
Analisa data merupakan suatu bentuk
proses penyusunan data agar dapat ditafsirkan, menyusun data berarti
menggolongkankedalam pola, tema atau katagori, semua data diklasipikasikan
menurut topic-topik yang dibahas.
H.
Rencana
daftar isi
Halaman
Judul
Nota
pembimbing
Halaman
pengesahan
Motto
Halaman
persembahan
Kata
pengantar
Abstraks
Daftar
isi
Data
lampiran
Bab
I Pendahuluan
A. Latar
belakang
B. Rumusan
masalah
C. Batasan
masalah
D. Tujuan
penelitian
E. Hepotesis
penelitian
F. Kegunaan
penelitian
Bab
II Kajian Pustaka
A. Pengertian
Aktifasi dalam Organisasi Kemahasiswaan
B. Faktor-faktor
C. Faktor
Eksternal dan Internal
D. Kepercayaan
diri Mahasisiwa
E. Upaya
dan tujuan untuk meningkatkan Self
Efficacy Mahasisiwa.
Bab
III Metode Penelitian
A. Rancangan
Penelitian
B. Populasi
dan sampel
C. Intrumen
Penelitian
a. Alat
pengumpulan data
b. Scoring/koding
c. Jenis-jenis
data
d. Validitas
dan reabilitas
D. Teknik
pengumpulan data
E. Taknik
analisa data
Bab
IV Penelitian dan Persembahan
A. Diskripsi
Wilayah penelitian
B. Hasil
Penelitian
C. Pembahasan
Bab
V Kesimpulan dan saran
A. Kesimpulan
B. Saran
Daftar
pustaka
Lampiran
Riwayat
Hidup Penulis
I.
Intrumen
yang akan digunakan
Dalam
penelitian ini yang menjadi intrumen penelitian bukanlah alat ukur yang disusun
atas dasar difinisi. Melainkan manusia penelitinya itu sendiri. Kapasitas jiwa raga
dalam mengamati, bertanya, serta melacak dan mengabstaksikan masalah yang
diajukan dalam penelitian ini, maka peneliti merupakan intrumen satu-satunya
dalam penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA
Singarimbun,
Masri. Metode Penelitian Survei, Jakarta
: LP3ES, 1991.
Mulyana,
Dedy. Metodolog Penelitian Kualitatif,
Jakarta: Remaja Rosda karya, 2002.
Ritzer,
George. Sosiologi Ilmu Pengetahuan
Berparadigma Ganda, Jakarta:Rajawali Pers,
2009.
Partanto,
A pius, dan Al-Barry M dahlan. Kamus Ilmiah Populer, Surabaya: Arkola, 2001.
Teken in op:
Plasings (Atom)